Saturday, June 4, 2011

DO YOURSELF A FAVOUR


IMPARTING KNOWLEDGE IS ONLY LIGHTING OTHER MEN'S CANDLE AT OUR LAMP, WITHOUT DEPRIVING OURSELVES OF ANY FLAME
- Jane Porter

A poor, hungry young man sat moping on a bridge. watching a group of fishermen. Looking into a basket and seeing a bunch of fish nearby, the young man said, "Boy, if I had a mess of fish like that, I'd be in good shape. I'd sell them and buy some clothes and something to eat."

"I'll give you that many fish if you do a small favour for me," a fisherman replied.

"Sure."

"Tend this line for me awhile, I've got some errands to do up the street, " said he older man.

The young man gladly accepted the offer. As he tended the man's pole, the fish were really biting, and he reeled in one fish after another. It wasn't long before he was smiling, enjoying the activity.

When the older man returned, he said, "I want to give you the fish I promised. Here, take all the fish you caught. But I also want to give you a piece of advice. The next time you're in need, don't waste time daydreaming and wishing for what could be. Get busy, cast the line yourself, and make something happen."




RAHMAT ADALAH IBARATJIWA NABI MUHAMMAD S.A.W.


Nabi Muhammad s.a.w. adalah peribadi yang kuat yang meletakkan rahmat kasih sayang dalam bentuk nyata dan pada diri peribadi baginda, rahmat sudah bersatu padu laksana adunan yang sudah siap di jadikan "hidangan rahmat". Baginda seakan-akan meliputi erti ucapan-ucapan itu di setiap penjuru dan segi-seginya, meletakkan undang-undang dasar dan hukumnya.

"Orang-orang yang mempunyai rasa kasih sayang, maka Allah Yang Maha Penyayang akan sayang kepada Mereka."

"Sayanglah terhadap sesamamu nescaya makhluk Allah SWT yang di langit akan sayang kepadamu."

Demikianlah ucapan Muhammad Rasulullah s.a.w. dalam satu hadisnya!

Abu Zar r.a. berkata:

"Saya bertanya kepada Rasulullah s.a.w. Amal apakah yang dapat menyelamatkan seorang hamba Allah dari seksa api neraka?" "Iman kepada Allah" Saya pun berkata: "Wahai Nabi Allah kalau dia seorang miskin dan tidak ada sesuatu yang akan diberikan" "Melakukan Amar Makruf nahi mungkar!" "Kalau dia tidak mampu Amar Makruf nahi mungkar?" "Kalau dia tidak mampu amar makruf dan tidak mampu melarang kemungkaran." "Hendaklah menolong sesamanya yang lapar? Ya Rasulullah "Kalau sekiranya dia tidak dapat berbuat sebaik itu?" "Hendaklah menolong sesama yang teraniaya" Saya berkata: "Kalau ia seorang yang lemah, ia tidak pula kuasa menolong yang teraniaya?" Baginda berkata: "Berbuatlah kebaikan apa sahaja yang dimahukan, dan hendaknya jangan menggangu orang lain" Saya berkata: "Ya Rasulullah apa kiranya kalau dia mampu melakukan hanya sampai demikian sahaja, dapatlah ia masuk syurga?" Baginda berkata "Setiap hamba Allah yang beriman yang mempunyai salah satu sahaja dari apa yang telah saya sebutkan, maka ia akan dibimbing oleh tangan-Nya untuk masuk ke dalam Syurga!"

Sabda Baginda s.a.w.:

"Barang siapa yang memudahkan dan melonggarkan di dunia ke atas seorang yang sedang dalam penderitaan, maka Allah SWT akan memudahkan baginya di dunia mahupun di akhirat.... dan Allah sentiasa menolong hamba-Nya selagi hambanya itu suka menolong saudaranya."

"Barang siapa memberi kelonggaran kepada seorang yang menderita kesukaran dalam perdagangan untuk menjelaskan hutangnya atau menghalalkan sebahagian dari pinjamannya, maka Allah akan menaungi di Hari Kiamat di bawah Arasy-Nya di saat tiada naungan selain naungan Arasy-Nya."

"Barang siapa yang menginginkan agar doanya dikabulkan Allah dan disingkirkan dari kesukaran dan kesedihan, maka hendaklah ia menolong dengan meringankan derita sesamanya yang ditimpa kesulitan hidup."

"Siapa di antara kamu yang menginginkan perlindungan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar dari panasnya api Jahanam?' Para sahabat menyahut: "Ya Rasulullah kita semua mengharapkan" "Maka barang siapa yang melonggarkan derita kesukaran dan meringankan beban hidup sesamanya, dengan menghalalkan atau membebaskan hutangnya, nescaya Allah yang Maha Mulia dan Maha Besar akan menghindarkan dirinya dari api Jahanam."

Betapa besarnya rasa kasih sayang Rasulullah s.a.w. ini dapat diketahui bagaimana baginda s.a.w. dapat mengupas erti "rahmat" yang menunjukkan mutu keunggulannya yang tinggi di atas semua nilai-nilai luhur manusia dan menjadikan setiap amal yang mengandungi kasih sayang terhadap seluruh makhluk ciptaan Allah SWT di atas bumi ini adalah ibadah yang termurni di antara ibadah-ibadah seluruhnya.